KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang
Masa Esa karena hanya atas berkat dan rahmatNya sajalah saya bisa menyelesaikan
makalah Ilmu Sosial Dasar ini.
Dalam makalah kali ini, saya akan menjelaskan
tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan. Bagaimana kaitan antara
Ilmu Pengetahuan, teknologi dan juga kemiskinan, karena semakin berembangnya
zaman, semakin banyak ilmu dan teknologi yang berkembang yang tentunya
mempengaruhi masyarakat yang ada dalam suatu wilayah tertentu. Di saat IPTEK
berkembang, kebanyakan masyarakat akan berusaha mempelajarinya karena rasa
ingin tahu yang sangat tinggi. Tetapi tidak semua individu dapat mengikuti
perkembangannya. Dan faktor yang paling besar adalah faktor ekonomi, yang
berhubungan dengan kemiskinan.
Demikian sepatah dua patah kata yang
dapat saya sampaikan. Kritik dan saran saudara sangat membantu demi
menyempurnakan makalah ini. Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kemiskinan sering sekali dikaitkan
dengan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai bahwa orang yang miskin itu
berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang sehingga mereka tidak
mampu untuk mencapai penghasilan yang banyak, atau bahkan ereka cenderung malas
untuk bekerja.
Hal ini juga berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak orang yang terus menerus
menggali ilmu utuk dapat menciptakan sesuatu yang baru dan mempermudah
pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi tanpa sadar memiliki dampak negatif
bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga menyebabkan perekonomian yang tidak
merata.
- Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari penulisan
makalah kali ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Ilmu Sosial
Dasar tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat, memberikan informasi
dan menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga masyarakat.
- Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan ilmu
pengetahuan ?
Apa yang dimaksud dengan teknologi ?
Apa yang dimaksud dengan kemiskinan
?
Apa kaitan antara ilmu pengetahuan,
teknologi dan kemiskinan ?
PEMBAHASAN
ilmu pengetahuan
Ada keseragaman pendapat di kalangan
ilmuwan bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang
diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis,
rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif.
Menurut Aristoteles: pengetahuan
merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi; menurut
Decartes: ilmu pengetahuan merupakan serba budi; Bacon danDavid Home: ilmu
pengetahuan merupakan pengalaman indera dan batin; ImmanuelKent: Pengetahuan
merupakan persatuan antara budi dan pengalaman; dan menurut teoriPhyroo:
mengatakan tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dari berbagai macam pandangan diatas
diperoleh teori-teori kebenaran pengetahuan:
- Teori yang bertitik tolah adanya hubungan dalil à teori
ini menjelaskan dimana pengetahuan dianggap benar apabila dalil
(proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil yang terdahulu.
- Pengetahuan benar apabila ada kesesuaian dengan
kenyataan.
- Pengetahuan benar apabila mempunyai konsekuensi praktis
dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.
Banyaknya teori dan pendapat tentang
pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu definisi ilmu pengetahuan
mengalami kesulitan, walaupun dikalangan ilmuwan sudah ada keseragaman
pendapat, namun masih terperangkap dalam tautologis (pengulangan tanpa membuat
kejelasan) dan Pleonasme/mubazir saja. Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan
objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi
- Objek Material Sebagai bahan yang menjadi tujuan
penelitian bulat dan utuh
- Objek Formal Sudut pandangan yang mengarah kepada
persoalan yang menjadi pusat perhatian
Langkah-langkah dalam memperoleh
ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan yang dimulai
dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang
mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan
dan membuktikan dengan cara berfikir analitis, sintesis, induktif, dan deduktif
yang berujuk pada pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai
upaya mencarai berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan
yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah yaitu:
- Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga
mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
- Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap
problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan
mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
- Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak
dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk
mencapai ilmu.
- Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun
aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk
dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan
meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri
sebagai dasar untuk langkah selanjutnya. Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup
ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai
apa yang disebut generic meliput segala usaha penelitian dasar dan terapan
serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan
ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis
pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai penggunaan sistematis dari
pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk keperluan produksi bahan2, cipta
rencana sistem metode atau proses yang berguna, tetapi yang tidak mencakup
produksi atau engineeringnya (Bachtiar Rifai, 1975)
Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimna konteksnya dengan teknologi dan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpaduan dan pertimbangan moral dan ilmiah. Contoh sederhana tapi mendalam terjadi pada masyarakat mitis. Dalam masyarakat tersebut ada kesatuan dari pengetahuan dan perbuatan, demikian pula hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban setiap individu jelas. Argumen ontologis, kalau menurut teori Plato, artinya berteori tentang wujud atau hakikat yang ada. Keadaannya sekarang sudah berkembang sehingga manusia sudah mampu membedakan antara ilmu pengetahuan dengan etika dalam suatu sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimna konteksnya dengan teknologi dan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpaduan dan pertimbangan moral dan ilmiah. Contoh sederhana tapi mendalam terjadi pada masyarakat mitis. Dalam masyarakat tersebut ada kesatuan dari pengetahuan dan perbuatan, demikian pula hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban setiap individu jelas. Argumen ontologis, kalau menurut teori Plato, artinya berteori tentang wujud atau hakikat yang ada. Keadaannya sekarang sudah berkembang sehingga manusia sudah mampu membedakan antara ilmu pengetahuan dengan etika dalam suatu sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.
Teknologi
Teknologi adalah pemanfaatan ilmu
untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai
dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan
yang mungkin dihadapi.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat
guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
- Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
- memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup,
menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan
sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
- jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus
diterima oleh pasar yang ada.
- menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih
dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
- memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan
perawatannya.
- Persyaratan Sosial, meliputi :
- memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
- menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat
terus menerus berkembang
- menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang
mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
- membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial
dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam
batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang
dinamis.
Selain menimbulkan dampak positif
bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup,
teknologi juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara
baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang
semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan
bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan
merugikan generasi yang akan datang.
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dituliskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tmpat
berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari
perjuangan bangsa akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari
cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang
menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
- Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental
seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat
maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek
mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha
secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
- Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya
pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara
dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih
layak.
- Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain
disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai
nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Hubungan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi
kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan
teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu
pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang
diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu,
ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat
dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain
dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural,
ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat
dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula.
Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia
dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya
merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di
dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rata-rata orang yang hidup di bawah
garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara
memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan
menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang
lebih layak dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat
merubah seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha
dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan
kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia
demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok
manusia.
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di
zaman ini. ada beberapa hal yang harus di perhatikan :
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di
zaman ini. ada beberapa hal yang harus di perhatikan :
- Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun
dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat
diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.
- Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan
suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
- Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi
pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan
yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
- Ada kaitan yang erat antara iptek dan kemiskinan yang
dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia.
Daftar pustaka : https://anggororp.wordpress.com/2015/11/25/hubungan-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar