Kamis, 14 April 2016

Sejarah Sepatu Vans

Sejarah Sepatu Vans dari Masa ke Masa



Ilustrasi sepatu vans

Sepatu merupakan salah satu item dalam fashion yang selalu diperhatikan orang. Letaknya memang di bagian paling bawah tubuh, tetapi tidak berarti luput dari perhatian. Saat ini, berbagai merek sepatu banyak beredar di pasaran dengan model yang beraneka ragam. Artikel ini membahas sejarah sepatu Vans.
Sejarah

Pada 16 Maret 1966, Paul Van Doren dan tiga orang temannya membuat perusahaan baru bernama Van Doren Rubber Co. (sekarang dikenal Vans). Vans adalah produsen sepatu, pakaian, dan aksesoris untuk olahraga skateboard, snowboard, BMX, dan selancar.

Pada awalnya, Paul Van Doren bekerja di pabrik sepatu bermerek Randy's sebagai buruh pembuat sepatu dan penyapu lantai. Setelah 20 tahun bekerja di sana, ia sudah beberapa kali naik jabatan karena ketekunannya. Sampai akhirnya, Paul menjabat sebagai Vice President di Randy's.

Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu tersebut dan pindah ke Southern California. Di sana, Paul dan temannya mendirikan perusahaan sepatu baru pada 1966 (merupakan cikal bakal Vans).
Toko dan Pabrik

Paul mengawali perusahaannya dengan membuka sebuah toko dan pabrik dalam satu sistem. Toko ini dibuka pada tanggal 1 Maret 1966 dan hanya memajang contoh-contoh sepatu. Paul baru akan membuat sepatu jika ada yang memesan sepatu. Setelah mendapat order, Paul segera masuk ke pabrik dan langsung membuat order yang dipesan. Di hari pertama, toko ini hanya dikunjungi oleh 16 orang.

Vans semakin populer saat membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, tim-tim olahraga, dan cheerleader di seluruh California Selatan. Pada masa ini juga, Vans meluncurkan Vans #44 atau lebih dikenal dengan nama Vans Authentic. Penjualan pertama sepatu ini cukup sukses karena produk ini habis terjual.
1970-an

Pada 1975, Tony Alva dan Stacy Peralta (skater ternama waktu itu) mendesain Vans #95 atau dikenal dengan Vans Era dan diberi label "Off The Wall". Era ini adalah puncak kejayaan Vans karena sepatu Vans menjadi pilihan utama bagi para skater dan para pemain BMX.

Di akhir 1970-an, Vans membuat sepatu slip-on checkerboardwarna putih berbahan kanvas dan warna item berbahan karet. Di saat yang sama, Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk kebutuhan membuat film. Vans kemudian mengirim stock checkerboard slip-ons dengan jumah cukup besar. Sejak saat itulah, Vans kebanjiran order dari seluruh Amerika sehingga menjadikannya sepatu paling laku di dunia sampai saat ini.
1980-an

Pada awal 1980-an, Jim, adik Paul Van Doren yang menjabat sebagai president, memutuskan membuat sport shoes untuk menyaingi Nike, Adidas, Reebok, dan Puma. Menurut Paul, tidak mungkin kita menyaingi perusahaan-perusahaan sepatu tersebut. Namun, Jim tidak peduli dan tetap melanjutkan proyek barunya.

Akhirnya, proyek ini gagal dan Vans pun mengalami kerugian dengan jumlah utang mencapai 12 juta dolar. Paul memutuskan untuk mengeluarkan Jim sehingga Vans hanya dimiliki oleh pemilik tunggal, yaitu Paul Van Doren.

Beberapa waktu kemudian, Vans dibeli oleh perusahaan McConval Deluit Corp. Hak kepemilikan Vans berada di tangan mereka selama 10 tahun ke depan. Artinya, kelangsungan perusahaan diatur oleh mereka, seperti membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.
Vans di Indonesia

Di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta, sepatu Vans tidak hanya dipakai oleh para skater, tetapi oleh personil band dansneakers freak (orang yang hobi mengoleksi sepatu). Di sini, sepatu ini termasuk barang langka karena tidak memiliki toko resmi. Namun, ada beberapa toko yang menjual produk Vans, mulai sepatu, pakaian, dan aksesoris dengan harga yang lebih mahal karena harus memesan dari luar negeri.

Dari awal kemunculannya sampai sekarang, Vans tidak pernah ketinggalan tren. Walaupun modelnya selalu klasik, Vans menjadi barang yang selalu diburu. Klasik adalah daya tarik sepatu ini. Jadi, apakah Anda tetarik untuk ber-Vans?
Sepatu Vans, Pelopor Sepatu Skate

Sederhana tapi gaya sepertinya menjadi kriteria yang selalu diterapkan jiwa-jiwa muda dalam kehidupannya sehari-hari. Hal-hal simpel, tidak terlalu "merepotkan" lebih menarik perhatian serta minat mereka, termasuk dalam hal berbusana. Berdandan atau bergaya secara berlebihan justru dianggap tidak wajar jika diterapkan dalam gaya sehari-hari.

Pemilihan model pakaian atau sepatu yang sederhana mencerminkan kepribadian mereka yang rata-rata lebih menyukai bergaya "apa adanya". Barang-barang penunjang gaya yang sederhana selalu dipilih untuk menemani aktifitas mereka sehari-hari. Sepatu sneaker atau model kets selalu menghiasi kaki-kaki muda mereka. Sepatu Vans pun menjadi salah satu merek sepatu yang cukup banyak diminati oleh kaum muda.
Sepatu Vans, Skateboard, dan Remaja

Selain selara berpakaian, anak muda cenderung memiliki selera terhadap olahraga berbeda. Olahraga-olahraga yang menantang adrenalin menjadi pilihan mereka. Mereka seolah ingin berkeringat bukan hanya karena banyak bergerak, tapi juga keringat yang dihasilkan karena ketegangan.

Salah satu jenis olahraga yang memacu adrenalin dan cukup diminati kaum muda adalah skateboard. Menyediakan berbagai perlengkapan olahraga skateboard pun menjadi ladang bisnis tersendiri bagi mereka yang pandai melihat keadaan. Produsen sepatu Vans adalah salah satu yang jeli melihat peluang ini.

Sepatu Vans menjadi pelopor dalam produksi sepatu-sepatu yang digunakan dalam permainan olahraga skateboard. Sepatu yang biasa digunakan untuk berdiri dan meluncur bersama papan beroda itu biasa juga dikenal dengan istilah sepatu skate.

Sebenarnya, produsen sepatu ini tidak hanya memfokuskan hasil produksinya pada sepatu-sepatu skateboard. Sepatu model kets, sepatu untuk BMX atau bersepeda, dan sepatu untuk snowboarding pun menjadi sepatu-sepatu yang mereka produksi. Saat pertama kali memproduksi sepatunya, Vans memang telah membidik para remaja sebagai konsumennya.

Remaja yang identik dengan jiwa kreatif dan imajinasi menjadi inspirasi bagi produsen sepatu Vans untuk memperbanyak sepatu buatannya. Maka tidaklah mengherankan jika hampir seluruh model serta motif gambar yang digunakan pada sepatu Vans bertema "jiwa muda".
Sejarah Vans

Vans adalah perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika. Perusahaan ini dimulai pada beberapa puluh tahun lalu. Di Broadway, Anaheim, California, Paul Van Doren bersama dengan ketiga temannya membuka sebuah toko. Toko pertama mereka dibuat pada 16 Maret 1966.

Toko tersebut menjual produksi sepatu unik hasil karya mereka sendiri. Mereka memproduksi sekaligus memasarkan sepatunya secara swadaya. Konsumen pertama mereka sebanyak 12 orang. Pelanggan tersebut membeli sepatu Vans dek, sekarang sepatu model ini dikenal dengan tipe Authentic. Paul Van Doren memproduksi sepatunya setiap hari dan selalu siap di sore hari.

Beberapa tahun kemudian, perusahaan rumahan tersebut berkembang dan menghasilkan banyak model-model sepatu baru. Pada 1970-an, Vans memroduksi sepatu dengan menggunakan kanvas bergambar dan karet di bagian bawah sepatunya. Inovasi tersebut rupanya berbuah manis bagi mereka.

Perusahaan sepatu itu kemudian menandatangi kontrak dengan pihak Departemen Pertahanan As dan Us Air Force. Para pemain skateboard juga lebih menyukai menggunakan sepatu ini ketika bermain skateboard. Permukaan karet pada alas sepatu memudahkan mereka untuk berolahraga. Penggunaan sepatu Vans pun hampir merata diseluruh wilayah California Selatan. Di akhir 1970-an, perusahaan ini telah memiliki 70 toko di California.

Sepuluh tahun kemudian, Vans telah berubah menjadi sebuah perusahaan besar. Sepatu yang diproduksipun berkembang. Mereka tidak hanya memroduksi sepatu untuk olahraga skateboarding, tetapi juga untukwakeboarding, cross motor, dan berselancar.

Meskipun hasil penjualannya mencapai angka yang cukup baik, nyatanya Vans tidak berhasil mengatasi permasalahan keuangan intern mereka. Pada 1983, Vans tidak mampu mengatasi hutang mereka sehingga perusahaan itu terpaksa berganti status menjadi "perusahaan bangkrut."

Kebangkrutan yang dialami Vans tidak berlangsung lama. Lima tahun kemudian, 1988, Vans berhasil membayar dan bangkit dari kebangkrutannya. Vans menjual beberapa sahamnya pada perusahaan investment banking. Semenjak itu, Vans kembali "menghentak" dunia fesyen dunia.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar